Kamis, 25 Juli 2019

Halil

KPPBC Belawan Gelar Coffee Morning Bersama Wartawan


           Ket foto : Tri Utomo Kepala KPPBC Belawan saat diskusi dengan wartawan (foto,Abdul Halil)

BELAWAN Existimenews.com- Jalin kemitraan dan informasi, Kantor Pelayanan Pusat Bea dan Cukai (KPPBC) Belawan menggelar Coffee morning bersama sejumlah wartawan media cetak,online dan elektronik.


Acara coffee morning tersebut digelar dikantor KPPBC Belawan lantai 3 jalan Anggada No.1 Belawan,Kamis (25/7/2019) sekira pukul O8.3O Wib.


Hadir dalam kesempatan itu Kepala KPPBC Belawan Tri Utomo didampingi Agus R Simanjuntak Kapala Seksi Pelayanan dan penyuluhan (Humas) dan 
P.Harahap staf KPPBC Belawan.


Acara pertama kali dibuka dengan perkenalan dari Kepala KPPBC Belawan Tri Utomo .

"Sebelumnya saya menjabat sebagai  Kepala Kabid KPPBC B II Aceh," terangnya.  

Lanjutnya,Tri Utomo menyebutkan peran media sebagai komponen bukan hanya sekedar mitra melainkan lebih dari bersaudara sesuai Ikon KPPBC Belawan Saroha yang artinya Sehati.Kedepannya KPPBC Belawan ingin mengeratkan kemitraan dengan awak media sebagai publikasi kegiatan 
Disela - sela kegiatan coffee morning itu diisi dengan sesi pertanyaan dari sejumlah awak media yang hadir. 

  Ket foto : Sejumlah wartawan dari media cetak,online dan elektronik saat mengikuti coffee morning dan diskusi (Abdul Halil)

Pertanyaan awal dilayangkan dari saudara Syahril Effendi Damanik yang mempertanyakan masalah muatan kapal penumpang KM Kelud yang melayani pelayaran penumpang dan barang antar pulau yang diduga membawa barang - barang Ilegal yang lolos dari pemeriksaan petugas Bea dan Cukai.

"Sudah pernah saya mendapatkan adanya barang bawaan penumpang yang turun dari KM Kelud tidak dilakukan pemeriksaan," ungkap Manik.

Sebenarnya,Damanik menjelaskan sudah pernah dilakukan pemeriksaan oleh KPPBC Belawan,namun tidak ada tindak lanjutnya.

"Kepala KPPBC Tri Utomo menjelaskan pengawasan itu tidak mudah,segala pengawasan tergantung kepada pola kerja atau keepnya kepada para petugas dilapangan," jelas Tri Utomo

Sementara itu, Ali Simangunsong dari media cetak Sinar Indonesia Baru mempertanyakan sudah sampai berapa realiasasi penerimaan Bea Cukai Belawan pada tahun 2019.

Tri Utomo menjawab Realisasi Penerimaan Bea Cukai masuk KPPBC Tipe Madya Pabean Belawan T.A 2019 mencapai 736 Miliyar.

Terakhir pertanyaan datang dari Hendrik Rompas awak media elektronik TVRI yang mempertanyakan mengapa penumpang kapal Kelud tidak dilakukan pemeriksaan melalui Exray,karena diduga banyaknya bahan - bahan Psikotropika seperti narkoba jenis sabu - sabu yang lolos dari pengawasan petugas dari Bea Cukai yang akhirnya banyak yang tertangkap di Jakarta,Batam dan Surabaya,sebut Hendrik Rompas. 

Masih menurut Hendrik Rompas,mengapa kebanyakan importir melakukan ekspor ikan pada malam hari,karena menurut Hendrik Rompas diduga bukan saja ikan yang diekspor,namun hewan - hewan yang dilindungi pun bisa saja ikut diekspor secara ilegal.

"Begitu lemahnya pengawasan dari Bea Cukai prihal dalam melakukan pengawasan pelayanan ekspor," tanya Hendrik Rompas.

Dijawab Tri Utomo,"semuanya itu tentunya harus ada kerjasama semua pihak baik penumpang maupun petugas," jelasnya singkat.

[ Abdul Halil ]