Sabtu, 25 Mei 2019

Halil

Lima Tuntutan Aksi Demo Massa GNKR di Medan, di Warnai Kericuhan



MEDAN Existimenews.com- Massa yang mengatasnamakan Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat (GNKR) Sumatera Utara meneriakkan lima tuntutan saat menggelar aksi demo di depan gedung DPRD Sumatera Utara, Jalan Imam Bonjol Medan,Sumatera Utara, Jumat siang (24/5/2019).

"Saya minta adik mahasiswa di sini untuk membacakannya," ujar Presidium GNKR Rabualam Syahputra, saat menyampaikan orasinya dari atas truk.

Seorang mahasiswa lalu naik ke atas truk dan membuka secarik kertas. "Yang pertama, batalkan putusan KPU !" teriak mahasiswa yang mengenakan jas almamater hijau.

"Ke dua, diskualifikasi pasangan capres 01," ujarnya lagi langsung disahut massa dengan teriakan.

"Ke tiga, bebaskan tahanan politik, cabut semua laporan terkait Undang-Undang ITE dan Undang-undang Makar!"

"Ke empat, Investigasi korban pemilu dan penembakan rakyat oleh aparat kepolisian!"

"Yang ke lima, poin yang terakhir, kembalikan kedaulatan rakyat. Jika tidak dipenuhi maka kami rakyat dan mahasiswa Indonesia akan melakukan aksi reformasi jilid dua," kata mahasiswa tersebut.

Saat poin terakhir usai dibacakan, massa pun menyambut dengan seruan, "takbir, takbir, takbir!"

Ke lima poin tuntutan itu dibuat pada 23 Mei 2019 dan diteken Presidium GNKR Sumatera Utara Rabualam Syahputra.

Usai menyampaikan tuntutannya, dengan dipandu oleh orator aksi berikutnya dari Ustadz Heriansyah kembali massa GNKR meneriakan yel - yel tolak hasil KPU dan kembalikan kedaulatan rakyat.

Setelah pembacaan tuntutan, massa salat Ashar bersama dan melanjutkan aksinya hingga malam hari sampai pukul 23.30 Wib.

Perlu diketahui, ada sekitar 500 (limaratus) personil terdiri dari TNI dan Polri satuan Lantas, Dalmas Sabhara, Brimob Detasemen A dari Polda Sumatera Utara dan Polrestabes Medan tanpa dilengkapi persenjataan para personil TNI dan Polri melakukan pengamanan aksi massa GNKR tersebut.

Terpantau kru media ini, polisi hanya menyediakan 3 unit mobil Water Canon dan mobil anti huru hara Barakuda. Kesemua personil dibawah pimpinan komando Kapolrestabes Medan Kombes Pol Dr H.Dadang Hartanto SH SIK M.Si.  


Berikunya, pada pukul 21.00 Wib massa aksi GNKR setelah selesai melaksanakan sholat Isya dan sholat Tarawih berjamaah, massa kembali melanjutkan aksinya.

Namun sangat disayang banyak pihak, aksi massa yang sebelumnya aman dan damai pada pukul 21.15 Wib mendadak aksi massa GNKR sempat terjadi Caose (ricuh).
Belum ada keterangan yang jelas terkait kericuhan tersebut.

Dan akhirnya tepat pukul 22.00 Wib Kapolrestabes Medan Kombes Pol Dr H.Dadang Hartanto SH SIK M.Si mengambil tindak yang secara frefetif. Dengan menaiki mobil komando aksi selanjutnya menghimbau kepada para peserta aksi agar jangan berbuat anarkis.

"Kalian masih muda, jangan mudah diprovokasi. Rabualam Syahputra harus bertanggung jawab atas aksi ini," teriak Dadang Hartanto dengan nada tegas.


Sampai pada pukul 23.30 Wib massa aksi dari GNKR masih menyemut bermumpul didepan gedung DPRD Sumut jalan Imam Bonjol Medan.

Liputan khusus : Abdul Halil, SE
Wartawan Existimenews.com